Indonesia bukan cuma kaya akan alam dan bahasa, tapi juga tradisi yang begitu memikat, termasuk dalam hal riasan.
Make up adat adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang sering kali luput dari perhatian. Padahal, tiap guratan kuas dan pilihan warna dalam riasan tradisional menyimpan filosofi mendalam yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dari yang anggun seperti paes Jawa hingga yang penuh warna seperti suntiang Minang, tiap daerah punya ciri khasnya sendiri.
Buat kamu yang penasaran seperti apa rupa dan makna dari berbagai make up adat di Indonesia, artikel ini akan mengajakmu mengenal lebih dekat beragam make up adat!
10 Macam Make Up Adat di Indonesia
Make up adat bukan sekadar mempercantik tampilan, tapi juga menyampaikan identitas, filosofi, dan sejarah yang sudah hidup sejak ratusan tahun lalu. Menariknya, tiap daerah punya ciri khas yang unik.
Berikut adalah 10 macam make up adat dari berbagai penjuru Nusantara yang patut kamu kenal lebih dekat:
1. Make Up Adat Jawa
Riasan adat Jawa punya karakter yang kuat namun tetap anggun. Salah satu ciri khasnya adalah penggunaan paes ageng, yaitu lukisan hitam di dahi yang tidak hanya estetis, tapi juga sarat makna, melambangkan keanggunan, keteguhan hati, dan kesucian.
Paes biasanya dibentuk mengikuti garis rambut dengan ujung runcing seperti lidah api, menunjukkan semangat yang menyala dari sang mempelai wanita.
Selain paes, riasan Jawa juga menonjolkan alis yang digambar rapi dan lembut, kelopak mata dengan warna earth tone, serta bibir merah marun yang memberi kesan elegan. Biasanya dipadukan dengan sanggul besar dan kebaya berwarna gelap yang memperkuat kesan klasik.
Riasan ini sering digunakan dalam pernikahan adat Yogyakarta dan Solo, dua pusat budaya Jawa yang punya gaya make up sedikit berbeda namun tetap memikat.
Baca juga: 7 Rekomendasi Tata Rias Pengantin Jawa
2. Make Up Adat Sunda

Dibandingkan dengan adat Jawa, make up adat Sunda cenderung lebih lembut dan natural. Riasannya menonjolkan kesan fresh, bersih, dan feminin.
Warna-warna yang digunakan biasanya terang dan lembut seperti peach, pink muda, atau krem yang memberikan kesan manis dan kalem.
Ciri khas lainnya terletak pada bentuk alis yang melengkung natural dan pipi yang diberi blush halus agar terlihat merona alami. Bibir biasanya diberi warna pink lembut, memberi kesan polos dan innocent.
Pelengkap dari riasan adat Sunda adalah mahkota bernama siger, simbol kesucian dan kehormatan perempuan. Siger biasanya terbuat dari logam berwarna perak atau emas, dihiasi dengan ornamen cantik yang membuat penampilan semakin anggun.
3. Make Up Adat Minangkabau
Kalau kamu mencari riasan adat yang penuh warna dan berani, make up Minangkabau adalah jawabannya. Riasan ini dikenal dengan tampilan yang mencolok, penuh warna emas, merah, dan hitam yang mencerminkan kemegahan serta kemuliaan perempuan Minang.
Salah satu ciri khasnya adalah bentuk alis yang tajam dan tegas, mata yang dirias dengan eyeliner hitam tebal, serta bibir merah menyala. Semuanya memberi kesan kuat, percaya diri, dan penuh karakter.
Namun yang paling ikonik dari tampilan ini adalah suntiang, yaitu hiasan kepala berlapis-lapis yang besar dan menjulang. Suntiang bukan hanya sekadar aksesori, tapi juga simbol beban tanggung jawab yang akan diemban oleh seorang perempuan yang menikah.
4. Make Up Adat Bugis-Makassar
Riasan adat dari Sulawesi Selatan ini memancarkan kekuatan karakter dan keanggunan sekaligus. Make up adat Bugis-Makassar dikenal dengan garis mata yang tajam dan bentuk alis yang tegas. Bibir biasanya diberi warna merah menyala atau marun, menambah kesan berani dan berwibawa.
Kulit wajah dirias dengan dasar yang cerah dan dewy, menampilkan kesan segar namun tetap formal. Bagian mata menjadi titik fokus utama, sering kali dipercantik dengan bulu mata yang lentik dan eyeshadow berwarna keemasan.
Riasan ini biasanya dipadukan dengan baju bodo, yaitu busana adat berwarna mencolok yang terbuat dari kain tipis dan ringan, serta aksesori emas yang melimpah. Perpaduan antara riasan dan busana menciptakan tampilan yang mewah dan sangat khas.
5. Make Up Adat Bali

Selain indah, riasan adat Bali juga sangat artistik. Setiap detailnya dirancang untuk memperkuat ekspresi wajah, terutama karena make up ini sering digunakan dalam tarian dan upacara adat yang sakral.
Ciri khasnya adalah penggunaan warna-warna terang seperti merah, kuning keemasan, dan biru, terutama di bagian mata. Garis mata dibuat tegas dengan bentuk yang mengikuti kontur kelopak, memberi kesan dramatis. Alis digambar melengkung tinggi dan simetris, mempertegas mimik wajah.
Bibir dirias dengan warna merah cerah, sedangkan pipi diberi blush yang cukup menonjol. Riasan ini kerap dipadukan dengan hiasan kepala dari bunga-bunga segar atau mahkota khas Bali yang menambah nilai estetika dan spiritualitas.
6. Make Up Adat Batak
Beranjak ke Sumatra Utara, make up adat Batak menawarkan tampilan yang sederhana namun berkarakter kuat. Fokus utama riasan ini ada pada kebersihan dan ketegasan wajah. Riasan mata dibuat tajam dengan eyeliner dan maskara yang memperkuat tatapan, sementara pipi dan bibir diberi sentuhan warna yang natural tapi tetap mencolok.
Warna make up cenderung netral, dengan aksen merah di bibir dan pipi untuk memberi kesan sehat dan bersemangat. Tak jarang, riasan Batak juga dilengkapi dengan sedikit kilau di kelopak mata untuk menambah dimensi.
Riasan ini biasanya dipadukan dengan busana adat dan ulos, kain tenun khas Batak yang penuh makna dan simbolisasi. Sederhana, namun sangat kuat dari segi visual dan filosofi.
7. Make Up Adat Palembang
Kalau membahas kemewahan dalam adat pernikahan, Palembang patut mendapat sorotan. Make up adat dari ibu kota Sumatra Selatan ini punya karakter glamor dan anggun, sangat cocok untuk kamu yang ingin tampil megah di hari istimewa.
Warna-warna yang mendominasi biasanya emas dan merah tua, melambangkan kejayaan, kemakmuran, dan keberanian. Mata dirias dengan smokey eyes bernuansa emas dan hitam, alis digambar rapi dan tinggi, serta bibir diberi warna merah marun yang tegas.
Hal yang membuat riasan ini semakin memukau adalah padanannya dengan busana dan aksesori seperti aesan gede, mahkota besar yang penuh ornamen, serta kain songket Palembang yang berkilau. Kombinasi ini memberikan kesan bangsawan dan keanggunan yang tak lekang oleh waktu.
8. Make Up Adat Dayak
Make up adat Dayak dari Kalimantan tampil berani dan autentik, menonjolkan kekuatan identitas budaya yang sangat khas.
Riasan wajahnya kerap menggunakan pola-pola artistik yang digambar langsung di kulit, biasanya dengan warna hitam, putih, atau merah. Pola tersebut bukan hanya untuk estetika, tapi juga punya makna spiritual dan simbolik.
Area mata sering menjadi pusat perhatian, dengan bentuk alis tebal dan garis mata tegas. Pipi dan dahi kadang dihias dengan motif tradisional yang dibuat dari pewarna alami, memberi kesan etnik yang kuat.
Hiasan kepala berupa bulu burung enggang dan manik-manik khas Kalimantan jadi pelengkap sempurna untuk riasan ini. Make up Dayak bukan hanya riasan, tapi bentuk ekspresi budaya yang sakral dan penuh makna.
Baca juga: Harga Make Up Bridesmaid Terbaru, Wajib Tahu!
9. Make Up Adat Papua
Papua punya tradisi rias yang unik dan otentik, berbeda dari daerah lain di Indonesia. Make up adat Papua biasanya tidak menggunakan kosmetik modern, melainkan bahan-bahan alami seperti tanah liat, arang, atau bubuk kayu berwarna yang dioleskan langsung ke wajah dan tubuh.
Polanya bisa berupa garis-garis, titik-titik, atau bentuk geometris yang menggambarkan identitas suku, status sosial, atau bahkan keperluan upacara tertentu. Warna-warna seperti putih, merah, dan hitam sering dipilih karena punya makna spiritual.
Riasan ini biasanya dipadukan dengan hiasan kepala dari bulu burung cenderawasih, kalung dari kerang, dan rok rumbai alami. Semuanya mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Papua dengan alam dan leluhur mereka.
10. Make Up Adat Betawi
Sebagai wajah ibu kota, adat Betawi menyimpan perpaduan berbagai budaya—termasuk dalam urusan riasan. Make up adat Betawi punya gaya yang ceria dan feminin, sangat cocok untuk acara pernikahan tradisional.
Ciri khas riasannya ada pada warna-warna cerah seperti pink, oranye, atau peach. Mata dihias dengan eyeshadow lembut dan eyeliner yang mempertegas bentuk mata. Alis dibentuk natural dan bibir diberi warna terang agar tampak manis dan segar.
Riasan ini sering dipadukan dengan busana kebaya encim dan aksesori kembang goyang, yang mencerminkan pengaruh budaya Tionghoa, Melayu, dan lokal Betawi. Tampilan ini memberi kesan ramah, hangat, dan penuh semangat.
Merawat Warisan Lewat Riasan, Saatnya Menghidupkan Kembali Make Up Adat
Setiap guratan dalam make up adat bukan hanya soal estetika, tapi juga cerminan nilai, sejarah, dan identitas budaya yang tak ternilai.
Di tengah tren make up modern yang terus berkembang, penting bagi kita untuk tidak melupakan akar, karena dari sanalah kekayaan karakter bangsa berasal.
Nah, kalau kamu ingin tampil memesona dengan make up adat yang autentik dan profesional, tanpa ribet, Jazella siap jadi andalanmu. Sebagai layanan kecantikan on-demand pertama di Indonesia, Jazella menyediakan make up artist yang tidak hanya ahli dalam teknik modern, tapi juga memahami filosofi dan keunikan make up adat dari berbagai daerah.
Cukup pesan lewat platform kami, dan tim profesional akan datang langsung ke lokasi kamu. Prosesnya praktis, terpercaya, dan pastinya sesuai ekspektasi.
Yuk, tanya-tanya gratis atau langsung booking di sini. Sebab dengan Jazella, kamu nggak cuma dirias, tapi juga dirayakan.